-->

Minggu, 06 Oktober 2013

RAHASIA SURAT AL FATIHAH *Part 2*

Dimulai Dengan Membaca Ta’awudz
                Satu jam tak terasa ane tertidur. Lantas ane langsung pergi ke amar mandi untuk berwudhu. Agar mata terasa segar. Dan ane inget penjelasan ustad ane, tentang 3 setan yang mengikat kita saat kita tertidur. Dan bisa terbuka ikatannya kalau kita saat bangun tidur membaca doa bangun tidur, ikatan kedua akan lepas setelah kita berwudhu, dan yang ketiga akan lepas jika kita shalat. Jadi ane meutuskan untuk sekalian shalat dhuha dulu sebelum melanjutkan membaca.
                Setelah shalat duha ane langsung membuka kembali buku yang tadi ane baca. Yaitu rahasia surat al fatihah. Ane mulai membaca pada bab ta’awudz.      
Saat shalat maupun diluar waktu shalat orang yang membaca Al Qur’an memulainya dengan bacaan “a’udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim.” Jika bacaan ini ditambah dengan sejumlah sifat Allah yang suci dan agung , seperti seorang mengucapkan “a’udzubillaahissam’il ‘alimi minasysyaithaanirrajiim”, maka ia tidak tergolong orang bodoh. Keterangan tentang tambahan pernyataan ini datang dari hadis dan sejumlah bacaan wirid. Imam Syathibi pernah mengatakan,” jika kamu menambah sifat Tuhanmu dengan sifat yang suci tatkala menyebutnya, kamu bukan termasuk orang bodoh.”
                Dengan kata lain, jika antum membaca ta’awudz seraya menambah sejumlah sifat Allah,seperti “a’udzubillaahissam’il ‘alimi minasysyaithaanirrajiim” atau dengan dengan mengucapkan “ a’udzubillahil hayyul qayyum minasysyaithaanirrajiim “ maka antum buan bukan termausk orang yang bodoh. Semua bacaan ini diperbolehkan. Namun ada baiknya antum mengikuti bacaan yang telah ditentukan. Adapun bacaan Ta’awudz ada dua macam,
                Pertama “a’udzubillaahissam’il ‘alimi minasysyaithaanirrajiim”, sebagaimana keterangan yang datang dari Al Qur’an.
                Kedua,” a’udzubillaahissam’il ‘alimi minasysyaithaanirrajiim min hamzih wa nafkhihi wa naftsirihi.”
Hamzisysyaithaani berarti “gila”, atau bisa diartikan “skit yang menyebabkan penderitaan tercekik lehernya”. Nafkhihisysyaithaani berarti,” sifat takabur “. “ Naftsirihi sysyaithaani berarti, tali atau buhul tapi yang dikehendaki adalah perkara bathil”. Demikian adalah keterangan dari hadit.
a’udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
“ Audzu”berarti,”  aku berlindung, ingin kembali, dan ingin terjaga”. “ Billaahi”  berarti “ kepada Allah,sesembahan yang benar, dan aku tidak menyembah Tuhan kecuali kepada-Nya. “ minasysyaithaanirrajiim” berarti,” berlindung dari kejahatan setan yang dijauhkan dari rahmat Allah.  Baik setan dari golongan jin maupun setan yang menjelma dalam diri manusia. Karena, setan jenis itu bisa mendatangkan ancaman bagi jiwa, berbuat jahat terhadap agamaku, berusaha memalingkan diri kita dari ketatan mengerjakan perbuatan yang dibenci Allah, Tuhan yang kita sembah.
a’udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim” dilafalkan ketika seseorang mulai membaca Al Quran, karena pada saat itu setan datang menghampiri kemudian berusaha memalingannya dari mentadaburi ayat Al Qur’an. Setan pun menggodanya agar tidak bisa berkodentrasi atas apa yang dibacanya. Inilah jenis kejahatan yang dilakukan oleh setan. Oleh karena itu, seseorang memerlukan perlindungan Allah dari kejahatan.
“ Audzu”berarti,”  aku berlindungkepada Tuhan yang benar, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Dia. Dialah Tuhan yang berhak kita sembah, dan kita persembahkan semua ibadah kita semata-mata untuk Dia.
Inilah makna tauhid yang terdapat dalam haits tersebu. Kepada Allah, kita menggantungkan semua uruan kita, bertawakkal kepada-Nya, berlindung kepada-Nya, memohon kebaikan dari-Nya, dan memohon kepada-Nya agar dijauhkan dari segala segala kejahatan. Demikianahlah Allah SWT, zat yang menguasai segala sesuatu.
Tafsir “Asysyaithaan” dalam Perspektif Bahasa
                Menurut seorang ulama, sesungguhnya Asysyaithaan berasal dari kata “  Syathana “ yang berarti, “jauh”. Jadi secara bahasa, asy-syaithaani  berarti,” jauh dari kebaikan”. Maka orang yang jauh dari kebaikan disebut setan. Atau asy-syaithaani   bisa pula berarti,” jauh dari sesama jenisnya”. Maka nama lian untuk ibis bisa disebut setan Jadi, jika asy-syaithaani  disebut, berarti hendak menegaskan iblis. Sementara itu, ada dua jenis setan, yaitu setan dari golongan manusia dan setan dari golongan jin. Sesungguhnya, setan dari golongan manusia dan dari golongan jin jauh dari kebaikan.
Pada dasarnya bisa juga menyatakan tentang makhluk yang jauh dari kebenaran, seperti iblis dan anak keturunannya yang mengikuti jejaknya. Terkadang pula, secara serapan, asy-syaithaani   bisa dipakai untuk menyatakan sosok manusia yang mengikuti jejak setan. Oleh karena itu, Allah SWT menyuruh manusia agar berlindung kepada-Nya dari hasutan setan.
Tafsir “ Arrajiim “
                Arrajiim adalah sifat yang disandang oleh setan. Karena sifat itulah, anda bisa memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Secara bahasa,  Ar-Rajiim  berarti  Ar-Ramyu melempar “ baik dengan ucapan maupun perbuatan. Ar-Ramyu disini bisa diberlakuan baik dalam urusan pembunuhan, praduga, maupun perkataan yang dilontarkan tanpa adanya keterangan atau bukti. Jadi, Minasysyaithaanirrajiim pada dasarnya adalah setan  yang dilempar dan dijauhkan dari kebaikan.
                “ Tebal juga ni buku.
                “ Allahuakbar Allahuakbar.... ( Adzan berkumandang)
                “ Wah udah adzan dzuhur aja, ni buku belom hatam. Yasudahlah lanjut setelah shalat saja. Semua buku yang ada di perpustakaan tidak boleh dibawa ke kamar, jadi ane terpaksa tidak membawanya ke kamar. Dan harus ditata dengan rapih di tempat semula. Ane pun bergegas pergi ke mushallah untuh shalat dzuhur berjama’ah. Dan ane akan lanjutkan membacanya setelah makan siang. Masih banyak rahasia yang terkandung didalam surat Al Fatihah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar